ASKEB TINJAUAN KASUS ANAK DENGAN DISENTRI
BAB
3
TINJAUAN
KASUS
3.1 PENGKAJIAN
MRS : 26 Juni 2013 Jam : 07.40 wib
Tanggal
pengkajian : 25 Juni 2013 Jam :15.30 wib
Oleh : Endah Sri
Wulandari
3.1.1
DATA SUBJEKTIF
1)
Identitas.
Nama : Anak “H” Nama ayah :
Tn “S”
Umur : 3 Bulan Umur :
46 tahun
Jenis
kelamin : laki-laki Agama :
Islam
Status
anak : Kandung Suku/Bangsa: Jawa / Indonesia
Anak
ke : 2 Pendidikan :
SMP
Pekerjaan :
Swasta
Alamat :
Ds.Beji 01/04 Jenu
Kec.Tuban
2)
Keluhan utama.
MR :
BAB lendir, panas 1 hari
yang lalu, dan muntah
Saat pengakajian :
BAB lender 4x, panas, muntah
lender, dan kembung
3)
Informasi medik.
Dignosa medik : Disentri
Waktu/tempat pemeriksaan sebelum
MRS: dilakukan di UGD di RSAB
Muhammadiyah Tuban jam 07.00 WIB
Alergi obat : Tidak ada.
4)
Riwayat penyakit sekarang.
Ibu mengatakan anaknya panas sudah 1 hari yang lalu, tidak mau minum susu,
BAB lender dan muntah lendir. Kemudian diperiksakan ke tempat pelayanan kesehatan
setempat dan langsung dirujuk ke RSAB Muhammadiyah Tuban pada tanggal 24 Juni 2013.
2)
Riwayat penyakit lalu.
Ibu mengatakan klien pernah
menderita panas dan flu biasa, klien tidak pernah mengalami sakit berat atau
masuk rumah sakit yang dapat MRS.
3)
Riwayat penyakit keluarga.
Ibu
mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit DHF.
4)
Riwayat tumbuh kembang.
§ Adaptasi
sosial :Anak hanya menangis dan rewel.
§ Keadaan sekarang :
BB : 5,5 kg
TB : 54 cm
§ Ketrampilan
dan kepribadian: anak masih
berbaring ditempat tidur.
5)
Pola kebiasaan pemeliharaan kesehatan.
(1)
Pola nutrisi
Sebelum
MRS : Ibu klien mengatakan, sebelum
sakit klien mau minum
ASI/susu formula dengan baik.
Selama
MRS : Ibu klien mengatakan, klien
susah bahkan tidak mau minum susu
dan harus di paksa dulu.
(2)
Pola istirahat dan tidur
Sebelum
MRS : Ibu klien mengatakan, klien
kadang-kadang tidur siang ± 5-6 jam dan tidur malam ± 8-9 jam/
hari.
Selama
MRS : Ibu klien mengatakan anaknya tidurnya berkurang karena sering terbangun
buat BAB.
(3)
Pola aktifitas
Sebelum
MRS : Klien hanya berbaring ditempat tidur dan aktifitasnya
dibantu orangtua.
Selama
MRS : Klien hanya tidur ditempat
tidur dan aktifitasnya dibantu oleh orang tua.
(4)
Pola eliminasi
Sebelum
MRS : Ibu klien mengatakan, BAB 2-3 x/hari dengan konsistensi lunak
berwarna kekuning-kuningan. BAK 5-6
x/hari
dengan warna jernih dan tidak ada rasa nyeri serta cebok dari arah depan ke
belakang.
Selama
MRS : Ibu klien mengatakan, klien BAB ± 5-6 x/hari dengan konsistensi bercampur lender,
berwarna putih pucat. BAK 5-6 x/hari dengan warna jernih dan
tidak ada rasa nyeri serta cebok dari arah depan ke belakang.
(5)
Pola personal hygiene
Sebelum MRS : Ibu
klien mengatakan, klien mandi 2-3 x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 2 hari
sekali dan ganti popok jika setelah BAB dan BAK.
Selama MRS : Ibu
klien mengatakan, klien diseka ibunya menggunakan air hangat 2x/hari dan ganti ganti
popok jika setelah BAB dan BAK.
6)
Pengkajiaan fisik.
(1)
Pemeriksaan umum
§ Keadaan
umum : lemah
§ Kesadaran :
Composmentis
§ BB
sebelum MRS : 5,5 kg.
§ BB
saat MRS : 54
kg.
§
TTV
: RR : 36 x/menit. Suhu : 36,4ºC.
Nadi : 82 x/menit
7)
Pemeriksaaan fisik
§ Kepala : simetris, rambut berwarna hitam, bersih,
tidak berketombe, distribusi merata, tidak ada benjolan abnormal.
§ Wajah : simetris, bentuk ovale, tidak ada kelainan
kulit, tidak ada oedema, wajah menyeringai.
§ Kulit :
warna sawo matang, terdapat bekas luka pada kaki, turgor kembali ≤ 1 dtk.
§ Mata :
simetris, pupil isokor, sklera putih dan
terdapat gambaran tipis pembuluh darah,
konjungtiva merah muda.
§ Hidung : agak
mancung, tidak ada cyanosis, tidak ada pernafasan cuping hidung, mukosa lembab,
tidak ada sekret dan tidak ada polip.
§ Mulut : bibir
kering, warna merah muda, tidak ada stomatitis, tidak ada cyanosis, gigi
bersih, tidak ada karang gigi dan bekas makanan, lidah bersih.
§ Telinga : simetris, tidak ada serumen, bersih, membran
timpani utuh.
§ Leher :
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limphe,
tidak ada bendungan vena jugularis.
§ Dada : simetris, bentuk bulat datar, terdapat tarikan lntercostalis,
pernafasan vesikuler, tidak ada suara tambahan, terdengar grok-grok.
§ Abdomen:
tidak ada nyeri tekan pada organ khusus (hepar, lien, ginjal), umbilikus datar,
tidak ada luka bekas operasi, bising usus 12 x / mnt, tidak ada asites, turgor
kembali < 1 dtk, perut kembung, terdapat nyeri tekan pada gastric.
§ Genetalia:
tidak dikaji
§ Anus :tidak
dikaji.
§ Ekstremitas:
Atas: simetris, tidak ada oedem, tidak ada cyanosis, gerakan bebas tanpa nyeri,
kekuatan otot baik, pada lengan kiri terpasang infus Asering 500 cc/1 jam akral
dingin, kering, merah, turgor kulit kembali <1detik
§ Bawah:
simetris, tidak ada oedem, tidak ada varises, reflek +/+, gerakan bebas tanpa
nyeri, akral dingin, pucat
§ Data Psiko-sosio Neurologi
Perilaku
Non Verbal :anak kelihatan lemah.
Orang
terdekat :Ayah dan Ibunya
8)
Pemeriksaan penunjang.
(1)
Pemeriksaan Labolatorium
Tidak dilakukan
(2)
Pemeriksaan
Foto Thorak
Tidak dilakukan
9)
Terapi sekarang
(1)
Infus Tutofusin 20 tpm (micro)
(2)
Inj.
Gastridin 3 x 12,5 mg
(3)
Inj.
Antrain 80 mg
(4)
Inj.
Triconazole 3 x 5 cc (50 mg)
10)
Reaksi saat pengkajian
(1)
Anamnesa dilakukan pada ibunya.
(2)
Reaksi
saat pengkajian : Diam saja.
(3)
Reaksi
keluarga : keluarga
sangat kooperatif.
3.2 ANALISA
DATA
Nama pasien : Anak
“H”
Umur : 3
bulan
Ruang : di Ruang Arofah di RSAB Muhammadiyah Tuban
No
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
|
DS: Ibu mengatakan anaknya panas selama 2 hari
DO:
KU lemah
Kesadaran composmetis
Mulut kering
TTV :
N : 88
x/mnt suhu : 39,20C
RR: 28 x/mnt
|
Proses perjalanan penyakit
|
Peningkatan suhu tubuh
|
2.
|
DS: Ibu mengatakan bahwa anaknya merasa lemas, tidak mau minum susu dan
muntah lendir dan BAB lendir sudah 4x.
DO : KU lemah
Minum ( - )
Mulut kering
Muntah lendir 3x
BAB lendir 4x
Turgor kembali ± 1 detik
Perut kembung ( + )
|
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
|
Kehilangan cairan sekunder terhadap diare
|
3.3 DIAGNOSA
KEPERAWATAN
3.1.1
Peningkatan suhu tubuh B/D proses
perjalanan penyakit ditandai dengan
:
1)
Keadaan
lemah
2)
anak masih panas
3)
suhu 39,20C
3.3.2 kehilangan cairan sekunder B/D gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit yang ditandai dengan :
1)
muntah
lendir 3x
2)
BAB
lendir 4x
3)
Perut
kembung ( + )
4)
Turgor
kembali ± 1 detik
3.4 INTERVENSI
KEPERAWATAN
Tgl
|
Diagnosa
|
Intervensi
|
Rencana Tindakan
|
Rasional
|
25-6-2013
|
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan proses perjalanan penyakit
|
Tujuan
:
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan pasien menunjukkan infeksi dapat teratasi
dengan kriteria hasil :
-
KU baik
-
Suhu tubuh menurun
-
TTV normal
|
§ Jelaskan
pada keluarga tentang kondisi anaknya
§ Lakukan
observasi TTV
§ Berikan
minum sedikit-sedikit tapi sering
§ Berikan
terapi pada pasien
|
§
Informasi dekuat membantu perawatan dalam melakukan intervensi lebih
lanjut.
§
Deteksi dini adanya infeksi
§
Meminimalkan reisko kehilangan cairan
§
Membantu proses penurunan panas.
|
25-6-2013
|
kehilangan cairan sekunder sehubungan dengan
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
|
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam diharapkan pasien menunjukkan perbaikan dengan hasil :
-
KU baik
-
Muntah berkurang
-
BAB lender ( - )
-
Kembung ( - )
|
§ Jelaskan tentang keadaan pasien
§ Pantau tanda dan gejal dehidrasi
§ Anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI
§ Anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berserat
§ Kolaborasi dengan TIM medis dalam pemberian obat.
|
§ Informasi yang jelas mengurangi kekhawatiran ibu dan
keluarga.
§ Mengetahui derajat dehidrasi.
§ Asupan cairan dan untuk nutrisi
§ Mengurangi terjadinya diare terus menerus
§ Dehidrasi dapat teratasi.
|
3.5 IMPLEMENTASI
Tanggal
|
Dx
|
Implementasi
|
Paraf
|
25/06/2013
|
Peningkatan suhu tubuh
sehubungan dengan proses perjalanan penyakit
.
Kehilangan
cairan sekunder sehubungan dengan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
|
§ menjelaskan
pada keluarga bahwa anak mengalami infeksi saluran nafas
§ Melakukan
observasi TTV
Suhu : 37 0C,
nadi 90 x/menit, RR 26 x/menit.
§
Menganjurkan ibu iuntuk memberi minum sedikit-sedikit tapi sering.
§
Meminta ibu untuk melakukan kompres hangat bila anaknya panas.
§
Memberika terapi pada pasien
§ Menjelaskan pada keluarga bahwa anak mengalami dysentri
§ Memantau tanda dan gejal dehidrasi untuk mengetahui
berapa derajat dehidrasi
§ Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI sebagai
pengganti cairan yang hilang.
§ Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang
berserat
§ Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi.
|
3.6 EVALUASI
Tanggal
|
Dx
|
Jam
|
SOAP
|
25/6/13
|
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan
proses perjalanan penyakit.
Kehilangan cairan sekunder sehubungan dengan
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
|
14.30 WIB
|
S : ibu mengatakan anaknya BAB lender 4x dan
muntah lender 3x, perut masih kembung.
O : -
K/U lemah
-
TTV : S: 39,20C N :
88 x/mnt RR : 28x/mnt
-
Anak lemas
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan Intervensi
S : ibu mengatakan
anaknya masih BAB 4x, kembung, dan masih muntah lender 3x
O : - K/U lemah
-
Kesadaran composmetis
-
Kembung ( + )
-
Muntah lendir 3x
-
Nafsu makan menurun
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
|
26/6/13
|
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan
proses perjalanan penyakit.
Kehilangan cairan sekunder sehubungan dengan
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
|
08.00 WIB
|
S : ibu mengatakan anaknya sudah tidak lemas,
mau minum susu.
O : - K/U lemah
-
TTV : S: 37 0C N :
86 x/mnt RR : 26 x/mnt
-
Lemas menurun
-
Mau minum susu
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan Intervensi
S : ibu mengatakan
anaknya masih BAB 3x, kembung, dan masih muntah lender 3x
O : - K/U lemah
-
Kesadaran composmetis
-
Kembung ( - )
-
Muntah lendir 3x
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
|
27/6/13
|
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan
proses perjalanan penyakit.
Kehilangan cairan sekunder sehubungan dengan
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
|
08.30 WIB
|
S : ibu mengatakan anaknya sudah tidak lemas,
mau minum susu.
O : - K/U lemah
-
TTV : S: 36,5 0C N :
88 x/mnt RR : 26 x/mnt
-
Lemas ( - )
-
Mau minum susu
A : masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan, pasien boleh KRS
S : ibu mengatakan
anaknya sudah BAB ampas, kembung, dan sudah tidak muntah lender.
O : - K/U baik
-
Kesadaran composmetis
-
Kembung ( - )
-
Muntah lendir ( - )
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan, pasien boleh KRS
|
Komentar
Posting Komentar