Baby Blues Atau Post Partum Blues


1.      Pengertian
Baby blues adalah situasi ketika wanita yang baru saja melahirkan merasakan suatu kesedihan yang tidak bisa dikendalikan (Meser, 2009)
Postpartum Blues adalah gangguan perasaan yang menyertai suatu persalinan, biasanya terjadi pada hari 3 sampai hari ke 10 dan umumnya terjadi akibat perubahan hormonal (Prawirohardjo, 2009).
Postpartum Blues atau sering juga disebut maternity blues atau sindrom ibu baru, dimengerti sebagai suatu sindrom gangguan efek ringan pada minggu pertam setelah persalinan (Dewi dan Sunarsih, 2011).
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian baby blues atau postpartum blues adalah suatu periode pendek kestabilan emosi yang dialami oleh kebanyakan ibu yang melahirkan, dengan gejala muncul pada hari ketiga dan keempat dan biasanya berakhir dua minggu pasca persalinan, ditunjukkan adanya perasaan sedih yang tidak bisa dikendalikan dan depresi yang merupakan bentuk depresi postpartum tingkat ringan dan biasanya bersifat sementara, dimana perasaan ini berkaitan dengan bayinya.
2.      Gejala
1.      Sering menangis.
2.      Sulit tidur.
3.      Nafsu makan hilang.
4.      Gelisah.
5.      Perasaan tidak berdaya atau hilang kontrol.
6.      Cemas atau kurang perhatian pada bayi.
7.      Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi.
8.      Pikiran menakutkan mengenai bayi.
9.      Kurang perhatian terhadap penampilan dirinya sendiri.
10.  Perasaan bersalah dan putus harapan.
11.  Penurunan atau peningkatan berat badan
12.  Gejala fisik seperti sulit bernafas atau perasaan berdebar-debar

3.      Penyebab
1)      Faktor Biologis
a.      Faktor Hormonal, yaitu terjadi perubahan kadar sejumlah hormon dalam tubuh ibu pasca persalinan secara tiba – tiba dan dalam jumlah besar, yaitu progesterone, estrogen, endrofin, estradiol, cortisol dan prolaktin yang menimbulkan reaksi efeksi tertentu
b.      Faktor Kelelahan Fisik, yaitu ibu mengalami kelelahan fisik akibat proses persalinan yang baru dilaluinya dan aktivitas mengasuh bayi sepanjang hari yang menguras tenaga dan stamina ibu.
c.       Faktor Kesehatan, seperti riwayat atau sejarah premestrual syndrome.
2)      Faktor Psikologis
a.       Faktor Kepribadian, yaitu :
a)            Wanita yang menilai dirinya lebih maskulin.
b)            Wanita perfeksionis dengan pengharapan yang tidak realistis dan selalu berusaha menyenangkan orang lain.
c)            Ibu dengan harga diri yang rendah.
d)           Wanita yang mudah mengalami kecemasan, ketakutan akan tugas dan terjadinya depresi selama kehamilan.
e)            Karakteristik lain individu, yaitu Ibu Primipara (melahirkan anak pertama) dan ibu yang berusia remaja.
f)             Respon Psikologis Normal adalah respon yang muncul karena meningkatnya naluri keibuan dan perlindungan terhadap bayi.
3)      Faktor Sosial
a.       Respon terhadap kehamilan dan persalinan, yaitu :
a)            Kehamilan yang tidak diinginkan,
b)            Pengalaman dan proses kehamilan dan persalinan.
c)            Ibu tidak mempunyai pengalaman dalam mengasuh anak sebelumnya
b.      Kenyataan persalinan yang tidak sesuai dengan harapan, yaitu :
a)            Kesibukan ibu dalam mengurus bayi dan perasaan ibu yang merasa tidak mampu menjadi ibu yang baik.
c.       Keadaan Sosial Ekonomi, yaitu :
a)            Keadaan sosial ekonomi yang tidak mendukung.
b)            Wanita yang harus kembali bekerja setelah melahirkan.
c)            Status sosial ekonomi ibu.
d.      Dukungan Sosial, yaitu :
a)Tingkat pendidikan.
b)      Keluarga dan Lingkungan (suami, keluarga dan teman) yang tidak mendukung atau kurang mendukung.
c)      Ketegangan dan konflik dalam hubungan pernikahan serta keluarga.
d)     Penyesuaian sosial yang buruk.
e)      Pengaruh adat istiadat yang dianut keluarga dan lingkungannya, terutama yang bertentangan dengan arahan dari tenaga medis dengan adat istiadat yang dianut.
f)       Wanita yang tidak bersuami.
4.      Penanganan
Penanganan Postpartum Blues menurut Marmi (2014) yaitu:
1)         Dengan pendekatan komunikasi terapeutik yang bertujuan menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara:
a)       Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosinya.
b)       Dapat memahami dirinya sendiri.

2)         Dengan peningkatan suport mental yang dapat dilakukan oleh keluarga pasien diantaranya:
a)          Meminta suami untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah seperti membantu mengurus bayinya dan menyiapkan susu.
b)         Memanggil nenek atau keluarga bayi agar bisa menemani ibu dalam menghadapi kesibukan merawat bayi.
c)          Suami lebih perhatian terhadap istri dan permasalahan yang dihadapi istrinya.
d)         Menyiapkan mental dalam menghadapi kelahiran anaknya.
e)          Suami menggantikan peran istri ketika istri kelelahan dan memperbanyak dukungan.
f)          Suami dianjurkan sering menemani istri dalam mengurus anaknya.
g)         Ibu dianjurkan sering berkumpul dengan teman-teman terdekat atau keluarga.
3)          Dilakukan pada diri klien sendiri diantaranya dengan cara:
a)        Belajar tenang dengan menarik nafas panjang.
b)       Tidurlah ketika bayi tidur.
c)        Berolahraga ringan.
d)       Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu.
e)        Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan.
f)        Bersikap fleksibel.
g)       Bergabung dengan kelompok ibu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASKEB KESPRO DISMINORE

PERUBAHAN IKLIM