LAKTASI
PROSES LAKTASI
1.
Pengertian Laktasi
Laktasi terjadi di bawah pengaruh
berbagai kelenjar endokrin, terutama hormone- hormone hipofisis prolaktin dan
oksitosin. Laktasi pada manusia di pertahankan oleh sekurang- kurangnya empat
factor :
a.
Struktur anatomi kelenjar mamae dan perkembangan
alveoli, duktus, dan puting
- Inisiasi dan sekresi susu
- Ejeksi susuatau propulsi susu dari alveoli ke puting,
- Pengeluaran susu dari payudara secara regular dan efesian.
Colosterum adalah cairan kuning,
cairannya terdiri dari albumin, yang membeku kalau di panaskan. Di bandingkan
dengan air susu, colosterum lebih banyak mengandung protein dan garam, gulanya
sama tetapi lemaknya kurang. Colostrum tidak ada artinya sebagai makanan tetapi
mempunyai sifat sebagai Laxans. Progesteron dan ekstrogen yang di hasilkan plasenta,
merangsang pertumbuhan kelenjar susu, sedangkan progesteron merangsang
pertumbuhan saluran kelenjar. Kedua hormone ini mengerem LTH (Prolaktin).
Setelah plasenta lahir, maka LTH dengan bebas dapat merangsang laktasi.
Susunan
air susu kurang lebih :
Protein 1 – 2 %
Lemak 3 – 5 %
Gula 6,5
- 8 %
Garam 0,1
– 0,2 %
2. Perkembangan
Payudara
Masing-
masing buah dada terdiri dari 15- 24 lobi yang terletak radiair dan terpisah
satu sama lain oleh jaringan lemak. payudara di susun oleh sekitar 18 segmen
yang berisi lemak dan jaringan penyambung dan sangat banyak mengandung pembuluh
darah , pembuluh limfe, dan saraf. Ukuran payudara berkaitan dengan jumlah
lemak yang terdapat di dalamnya dan tidak ada kaitannya dengan kapasitas
fungsional.
Tiap lobul terdiri dari lobuli
yang terdiri pula dari Acini. Acini ini menghasilkan Air Susu. Tiap lobulus
mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air susu.saluran- saluran yang halus
ini bersatu menjadi satu saluran untuk tiap lobus. Saluran ini di sebut “Duktus
Lactiferosus” yang memusat menuju ke putting susu di mana masing- masing
bermuara.
Di setiap lobus yang menuju ke
system duktus yang membesar menjadi duktus laktiferus dan sinus (ampula). Sinus
lakteferus berada di bawah aerola dan menyatu pada pori- pori puting. Pada
akhir kehamilan, trjadi perkembangan maksimum system lobuloalveolar dan di duga
merupakan sensitisasi jaringan kelenjarakibat kerja proklatin.Colostrum
terdapat di dalam payudara sejsk bulan ke empat kehamilan.
3. Proses
Laktasi
ð
Factor- factor dari proses laktasi :
Laktogenesis
Adalah permulaan produksi susu di
mulai pada tahap akhir kehamilan. Colostrums di sekresi akkibat stimulasi sel-
sel alveoral mamaria oleh laktogen plasenta, suatu substansi yang menyerupai
proklatin. Produksi susu berlanjut setelah bayi lahir sebagai proses otomatis
selama susu di keluarkan dari payudara.
Produksi susu
Kelanjutan skresi susu terutama
berkaitan dengan :
- Jumlah produksi hormone prolaktin yang cukup di hipofisis anterior, dan
- Pengeluaran susu yang efesien.
Nutrisi maternal dan masukan
cairan merupakan factor yang mempengaruhi jumlah dan kualitas susu.
Ejeksi susu
Pergerakan susu dari alveoli (di
mana susu di sekresi oleh suatu proses ekstrusi dari sel) ke mulut bayi
merupakan proses yang aktif di dalam payudara. Proses ini tergantung pada
refleks let-down atau refleks ejeksi susu. Refleks let-down
secara primer merupakan respons terhadap isapan bayi. Isapan menstimulasi
kelenjar hipofisis posterior untuk menyekresi oksitoksi. Di bawah pengaruh
oksitoksin,sel- sel di sekitar alveoli berkontraksi,mengeluarkan susu melalui
system duktus ke dalam mulut bayi.
Colostrum
Colostrum kuning kental secara
unik sesuai untuk kebutuhan bayi baru lahir. Kolostrum mengandung antibody
vital dan nutrisi padat dalam volume kencil, sesuai sekali untuk makanan awal
bayi. Menyusui dini yang efisien berkorelasi dengan penurunan kadar bilirubin
darah. Kadar protein yang tinggi di dalam kolostrum mempermudah ikatan
billirubin dan kerja laktasif kolostrumuntuk mempermudah perjalanan mekonium.
Kolostrum secara bertahap berubah menjadi susu Ibu antara hari ketiga dan
kelima masa nifas.
Susu Ibu
Pada awal setiap pemberian makan,
susu pendahulu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat daripada
susu yang keluar pada bagian akhir menyusui. Menjelang akhir pemberian makan,
susu sisa ini lebih putih dan mengandung lebih banyak lemak. Kandungan lemak
yang lebih tinggi pada akhir pemberian makan memberikan bayi rasa puas.
Pemberian makan yang cukup lama, untuk setidaknya membuat satu payudara menjadi
lebih lunak, memberi cukup kalori yang di butuhkan untuk meningkatkan berat
badan, menjarangkan jarak antar menyusui, dan mengurangi pembentukan gas dan
kerewelan bayi karena kandungan lemak yang lebih tinggi ini akan di cerna lebih
lama.(Woolridge, Fisher, 1988).
Bayi baru lahir yang aterm dan sehat memiliki tiga refleks
yang di perlukan untuk membuat proses menyusui berhasil :
- Refleks rooting
- Menghisap
- Menelan
Akan tetapi, untuk menyusui secara
efisien, beberapa bayi memerlukan latihan untuk mengoordinasi menghisap,
menelaan, dan bernafas.
Langkah Menyusui Yang Benar :
- Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir
- Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung
- Perah sedikit ASI dan oleskan ke putting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah : sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan puting susu
- Posisikan bayi dengan benar
- Bibir bayi dirangsang dengan putting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi di dekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola di masukkan ke dalam mulut bayi
- Cek apakah perlekatan sudah benar
- Pemberian ASI ad libitum jangan di jadual.
- Tidak memberikan minuman lain sebelum ASI keluar
- Mengajarkan ibu cara memerah ASI untuk bayi-bayi yang belum bias menghisap ( bayi premature/ bayi sakit ).
PAYUDARA
Perawatan payudara dalam kehamilan
membantu mempersiapkan pemberian ASI. Putting seharusnya di goyang dan di tarik
keluar dengan lembut selama kira-kira dua menit sehari sejak awal kehamilan.
Jika menginginkan, dia bias menggosokkan minyak lanolin atau baby oil,
khususnya jika putting kering. Dari srkitar minggu ke 32 ( bulan ke-8),
payudara bias di rangsang dengan meletakkan ke dua tangan dengan telapak dengan
telapak terbuka lebar di sekelilingnya, dan menekan putting. Akan tampak cairan
warna kuning. Hal ini di anggap dapat menjaga lubang putting terbuka, meskipun
tidak semua dokter setuju.
Daftar pustaka
Bobak, dkk. 2004.Buku
Ajar Keperawatan Maternitas Ed.4. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan Ed.4 Cet.2. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Obstetri Fisiologis.
1983. Bandung : ELEMEN
Liewellyn, Derek dan jonnes. 2009, setiap wanita PT. Delapratasa Publishing
RESUME
ASUHAN KEBIDANAN 1
( PROSES LAKTASI )
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TP : 2010 / 2011
Komentar
Posting Komentar